PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPERATIF UNTUK K SAMPEL BERKORELASI DENGAN UJI STATISTIK NON PARAMETRIK

Nama: Geysya salsa nurbaety
NIM:B1A121129
Kelas:F
Mata kuliah: Statistik Ekonomi II

1.
UJI KHI-KUADRAT KASUS K SAMPEL BEBAS
            
Uji digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel, bila datanya berbentuk diskrit atau nominal. Rumus dasar untuk pengujian adalah sama dengan komparatif dua sampel independen, yaitu:



Untuk menguji signifikansi c2hitung, perlu dibandingkan dengan harga-harga kritis untuk Khi-kuadrat. Ketentuan pengujian adalah bila c2hitung > c2a maka H0 ditolak.

Contoh 16.1.: Data berikut merupakan hubungan antara agama yang dianut dengan daerah geografis. Dua kelompok orang dipilih secara acak, satu dari pantai timur dan satu lagi dari pantai barat Amerika Serikat. Frekuensi amatan disajikan sebagai berikut:

Protestan
Katolik
Jahudi
Jumlah
Pantai Timur
Pantai Barat
182
154
215
136
203
110
600
400
Jumlah
336
351
313
1000

Dengan taraf nyata sebesar 5%, apakah antara agama yang dianut dengan daerah geografis tidak berhubungan?

Jawab:
H0: p1 = p2 =…= pk (antara agama yang dianut dengan daerah geografis tidak berhubungan)
H1: p1 ¹ p2 ¹…¹ pk (antara agama yang dianut dengan daerah geografis berhubungan)
Untuk mendapatkan nilai harapan dari masing-masing sel adalah:
P (Protestan di Pantai Timur) = (336)(600)/1000 = 202
P (Protestan di Pantai Barat) = (336)(400)/1000 = 134
P (Katolik di Pantai Timur) = (351)(600)/1000 = 211
P (Katolik di Pantai Barat) = (351)(400)/1000 = 140
P (Jahudi di Pantai Timur) = (313)(600)/1000 = 187
P (Jahudi di Pantai Barat) = (313)(400)/1000 = 126
Sehingga didapatkan:

Protestan
Katolik
Jahudi
Jumlah
Pantai Timur
Pantai Barat
182 (202)
154 (134)
215 (211)
136 (140)
203 (187)
110 (126)
600
400
Jumlah
336
351
313
1000

c2 = (182-202)2/202+………+(110-126)2/126 = 8,556
Dari tabel kita peroleh nilai c20,05;2 = 5,99. Karena c2hitung > c2a (8,556 > 5,99) maka kita putuskan tolak H0 yang berarti bahwa antara agama yang dianut dengan daerah geografis berhubungan.

UJI KRUSKAL WALLIS KASUS K SAMPEL BEBAS
Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari 2 sampel, bila datanya berbentuk ordinal. Untuk kasus 2 sampel, uji ini ekivalen dengan uji Mann Whitney. Informasi yang digunakan pun lebih lengkap dibandingkan uji median sehingga lebih bersifat powerfull.

Sampel 1
Sampel 2
Sampel k
X1,1
X1,2
X1,3
.
.
X2,1
X2,2
X2,3
.
.
.
.
.
.
.
Xk,1
Xk,2
Xk,3
.
.
X1,n1
X2,n1
.
Xk,nk
                       
Dari seluruh pengamatan, urutkan dan beri peringkat dari yang terkecil hingga terbesar, kemudian jumlahkan peringkat pada masing-masing sampel. Sedang untuk nilai yang sama maka peringkatnya diambil rata-ratanya.
Untuk menguji H0, bahwa k sampel bebas berasal dari populasi yang sama digunakan rumus:



Untuk menguji signifikansi H, perlu dibandingkan dengan harga-harga kritis untuk Khi-kuadrat. Ketentuan pengujian adalah bila nilai H > c2a,an maka H0 ditolak.

Raw measures
Ranked Measures
Kombinasi A, B, C
A
B
C
A
B
C
6.4
2.5
1.3
11
2
1
6.8
3.7
4.1
12
3
4
7.2
4.9
4.9
13
5.5
5.5
8.3
5.4
5.2
17
8
7
8.4
5.9
5.5
18
10
9
9.1
8.1
8.2
19
14
15.5
9.4
8.2

20
15.5

9.7


21


Sum of ranks
131
58
42
231
Average of ranks
16.4
8.3
7.0
11


A
B
C
D
Counts
8
7
6
21
Sums
131
58
42
231
Means
16.4
8.3
7.0
11.0

A: 8 (16.4 – 11.0)2 = 233.3
B: 7 (8.3 – 11.0)2 = 51.0
C: 6 (7.0 – 11.0)2 = 96.0
     SSB = 380.3


Contoh 16.1.: Dalam suatu percobaan untuk menentukan yang manakah dari ketiga sistim rudal yang lebih baik, diukur laju pembakaran bahan bakarnya. Datanya adalah sebagai berikut:

Sistim rudal 1
Sistim rudal 2
Sistim rudal 3
24,0
16,7
22,8
19,8
18,9
23,2
19,8
18,1
17,6
20,2
17,8
18,4
19,1
17,3
17,3
19,7
18,9
18,8
19,3
Dengan taraf nyata sebesar 5%, apakah laju pembakaran bahan bakar sama untuk semua sistim rudal?

Jawab:
H0: p1 = p2 =…= pk (laju pembakaran bahan bakar sama untuk semua sistim rudal)
H1: p1 ¹ p2 ¹…¹ pk (laju pembakaran bahan bakar tidak sama untuk semua sistim rudal)
Sistim rudal 1
Ranking
Sistim rudal 2
Ranking
Sistim rudal 3
Ranking
24,0
16,7
22,8
19,8
18,9
19
1
17
14,5
9,5
23,2
19,8
18,1
17,6
20,2
17,8
18
14,5
6
4
16
5
18,4
19,1
17,3
17,3
19,7
18,9
18,8
19,3
7
11
2,5
2,5
13
9,5
8
12

R1 = 61

R1 = 63,5

R1 = 65,5

H = 12 [612/5+63,52/6+65,52/8) – 3(20)]/ 19(20) = 1,6586
Dari tabel kita peroleh nilai c20,05;2 = 5,99. Karena H < c2a (1,6586 < 5,99) maka kita putuskan terima H0 yang berarti bahwa laju pembakaran bahan bakar sama untuk semua sistim rudal.

UJI JONCKHEERE KASUS K SAMPEL BEBAS
           
Uji Jonckheere untuk alternative berurut adalah mirip dengan uji Kruskal-Wallis, tetapi mempunyai hipotesis alternative yang spesifik. Misalnya dalam sebuah riset tentang kemujaraban sejenis obat, peneliti ingin tahu apakah data sampel menunjukkan bahwa peningkatan dosis dibarengi dengan peningkatan reaksi. Atau seorang pendidik mungkin ingin tahu apakah tingkat-tingkat gangguan dalam ujian yang diklasifikasikan dari ringan, sedang dan berat mengakibatkan makin turunnya nilai-nilai.
Struktur data
Grup
1
2










Pertama definisikan dahulu statistik Mann-Whitney count


Di mana #(Xhi,j) merupakan banyak kali data Xhi lebih kecil dari data pada sampel , di mana i < j.

Statistik ujinya adalah:

           
Dengan Uij adalah banyaknya pasangan hasil pengamatan (a,b) yang dalam hal ini Xia lebih kecil dari Xjb. Jadi kita membandingkan hasil-hasil pengamatan dalam semua pasangan sampel. Apabila masing-masing nilai pengamatan dalam sampel pertama lebih kecil dibandingkan dengan setiap nilai pengamatan dalam sampel kedua, maka kita memberikan skor 1 bagi pasangan yang bersangkutan. Dan sebaliknya, kita akan memberikan skor 0. Namun bila menjumpai angka sama ketika membandingkan nilai-nilai pengamatan, berilah skor ½.

Untuk menguji signifikansi J, perlu dibandingkan dengan harga-harga kritis untuk J. Ketentuan pengujian adalah bila nilai Jhitung > Ja,n1,n2,n3 maka H0 ditolak.

Contoh 17.1.: Berikut adalah data hasil pengamatan yang terbaru dari 3 sampel, yaitu sebagai berikut:
Sampel I (S)
Sampel II (U)
Sampel III (N)
54,0
67,0
47,2
71,1
62,7
44,8
67,4
80,2
79,8
82,0
88,8
79,6
85,7
81,7
88,5
98,6
99,5
95,8
93,3
98,9
91,1
94,5

Dengan taraf nyata sebesar 5%, apakah sampel-sampel dari populasi-populasi yang identik dan tidak ada kecenderungan menurun?

Jawab:
H0: Sampel-sampel dari populasi-populasi yang identik dan tidak ada kecenderungan menurun.
H1: Nilai-nilai dalam populasi-populasi, dari N ke S, cenderung menurun.

Mula-mula kita bandingkan nilai-nilai pengamatan dalam kelompok S dengan kelompok U (54,0 – 79,8; 54,0 – 82,0;……; 80,2 – 88,5) dan mendapatkan USU = 54. Lalu kelompok S dengan kelompok N (USN = 56), kemudian kelompok U dengan kelompok N (UUN = 49).
J = 54 + 56 + 49 = 159

Dari tabel kita peroleh nilai J0,05;7,7,8 = 109. Karena Jhitung > Ja;n1,n2,n3 (159>109) maka kita putuskan tolak H0 yang berarti bahwa nilai-nilai dalam populasi-populasi, dari N ke S, cenderung menurun.
  
2.Rumus Uji Cochran Q Test untuk Menentukan Atribut yang Valid
Sebuah Utas Pendidikan dan Pemerintahan Indonesia

 
STATISTIK
Rumus Uji Cochran Q Test untuk Menentukan Atribut yang Valid
author photo
February 14, 2021
Posted By Karinov Webmaster
Daftar isi [Tampil]

 
Uji Cochran Q Test merupakan salah satu bagian dari pengujian statistik yang bersifat non-parametric. Secara umum, metode ini digunakan meneliti peristiwa dengan jumlah variable lebih dari dua. Perlu diketahui, uji Cochran Q Test ini adalah perluasan dari uji Mc Nemar.

materi cochran q test
materi cochran q test
Dalam uji Cochran Q Test, data yang digunakan berbentuk binary atau dikotomis. Perlakuan atau proses pengujian yang dilakukan umumnya adalah sebelum dan sesudah proses. Dengan proses ini, nantinya sample akan didapatkan dari data yang cenderung saling berhubungan dengan karakteristik yang mirip. 


 
BACA JUGA
Purposive Sampling dan Contoh Aplikasinya dalam Penelitian
Pengertian Systematic Sampling dan Contoh Penggunannya
Multistage Sampling: Syarat dan Langkah-langkah Penggunaannya
Dalam pengertian yang lain, uji Cochran Q Test adalah metode yang digunakan guna mengetahui berbagai atribut yang dianggap sah atau valid. Dalam hal ini, peneliti akan mengeluarkan atribut yang dianggap tidak sah berdasar pada standar atau karakteristik yang digunakan. Pada proses pengujian, responden akan diberikan pertanyaan tertutup dengan opsi jawaban Ya atau Tidak. 

Hipotesis Uji Cochran Q Test
Dalam uji Cochran Q Test, terdapat hipotesis, yaitu:

Ho : semua atribut yang diuji dan memiliki proporsi jawaban Ya yang sama
Ha : semua atribut yang diuji dan memiliki proporsi jawaban Ya yang berbeda
Rumus Uji Cochran Q Test
Dalam uji Cochran Q Test, untuk mendapatkan nilai Q yang dicari, maka digunakan rumus:

Uji Cochran-Q Test
Formula Cochran-Q Test (rosihan.lecture.ub.ac.id)
Dengan keterangan:

Q = Q hitung
k = Jumlah atribut yang diuji
Ri = Jumlah YA pada semua atribut untuk 1 responden
Ci = Jumlah YA pada 1 atribut untuk semua responden
n = Jumlah sampel yang diuji
Penentuan Q Tabel
Dengan a yang memiliki nilai 0,05 dan derajat kebebasan atau dk sebesar -1, maka didapatkan Q tab (0,05; df) dari tabel.

Keputusan Uji Cochran Q Test
Secara konsep, terdapat dua keputusan Uji Cochran Q Test dengan detail yang berbeda, yaitu:



Tolak Ho dan terima Ha jika kondisi yang muncul adalah Q hit > Q tab
Terima Ho dan tolak Ha jika kondisi yang muncul adalah Q hit < Q tab

3LIFE AS CREATOR

×
type to search
Home › Statistik
Uji Friedman (Friedman test) Contoh Manual
Saturday, April 18, 2020 1 Comment
Uji Friedmann adalah salah satu uji nonparametrik untuk K-Sampel berhubungan (dependen) dalam skala minimal berukuran ordinal dan tidak memerlukan anggapan populasi yang diteliti berdistribusi normal serta varians homogen. Uji ini dilakukan dengan data dari sampel ukuran n dimasukkan dalam tabulasi dengan k kolom yang diberi nilai ranking untuk tiap barisnya dari terendah 1 hingga tertinggi dengan ranking k. Jika terdapat nilai yang sama maka beberapa nilai yang sama tersebut diberi rata-rata nilai ranking yang sama tersebut.

Asumsi dalam Uji Ranking Dua Arah Friedmann:
1. Variabel kepentingan/yang dicari bersifat kontinu
2. Tidak ada interaksi antara kelompok dan perlakuan
3. Observasi/pengamatan tiap kelompok dapat diranking berdasar besarnya

Related
Kruskal Wallis test Contoh, Penjelasan, Rumus Manual
Uji Page Test Contoh, Rumus Manual
Perhitungan Manual Uji Q-Cochran K-Sampel Berhubungan (Dependen)
Prosedur Pengujian :
1. Tentukan Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi-populasi yang sama
H1 : Sampel berasal dari populasi-populasi yang berbeda/minimal ada 1 yang berbeda

2. Tentukan taraf signifikansi (α)

3. Statistik uji :
Untuk statistik uji Friedmann memiliki beberapa alternatif perhitungan, ini saya lampirkan salah satunya:

Apabila dijumpai ranking yang sama dapat menggunakan rumus :

Keterangan :
n : banyak baris
k : banyak kolom
Rj2 : Jumlah ranking dalam kolom j yang dikuadratkan

4. Tentukan Wilayah Kritis : 
Tolak H0 jika χ2r ≥ χ2α(k−1) atau p − value ≤ α

5. Keputusan : Tolak/Gagal tolak H0 
Jika Tolak H0, maka dapat dilanjutkan dengan Uji Multiple Comparison.

6. Kesimpulan

Contoh soal :
Panitia bakal calon legislatif dari Partai Padi Sejatera ingin menentukan anggotanya yang akan duduk sebagai anggota legislatif pada pemilu tahun depan. Agar tidak mengalami kesalahan pada penentuan bakal calonnya, panitia membutuhkan informasi apakah BALON (Bakal Calon) tersebut memiliki kompetensi yang sama atau berbeda. Untuk itu panitia mengadakan assesment test untuk menguji para BALON tersebut. Tes kompentensi yang diadakan terdiri dari 4 tes dimana masing-masing tes memiliki nilai maksimum 100. Dari hasil test tersebut diperoleh data sebagai berikut :

BALON
Tes
Mana-jerial
Kepe-
mimpinan
Komu-
nikasi
Atti-
tude
Parto
65
74
45
80
Sule
78
55
34
70
Andre
55
63
50
65
Nunun
63
78
61
80
Dimas
58
58
32
90
Ribut
55
55
50
67
Eko P
65
70
75
85
Hans
75
80
80
65
Jupe
85
65
65
70
Dessy
78
69
85
90
Sumber: data fiktif

Apakah ada perbedaan kompetensi dari BALON legislatif dari Partai Padi Sejahtera berdasarkan assesment test (Ujilah dengan taraf signifikansi 5%).

Jawab :

H0 : Tidak terdapat perbedaan kompetensi dari BALON legislative dari Partai Padi Sejahtera berdasarkan assessment test
H1 : Terdapat perbedaan antara kompetensi dari BALON legislative dari Partai Padi Sejahtera berdasarkan assessment test
α = 0.05

Statistik Uji :


BALON
Tes

Mana-jerial
Kepe-
mimpinan
Komu-
nikasi
Atti-
tude

Parto
2
3
1
4

Sule
4
2
1
3

Andre
2
3
1
4

Nunun
2
3
1
4

Dimas
2.5
2.5
1
4

Ribut
2.5
2.5
1
4

Eko P
1
2
3
4

Hans
2
3.5
3.5
1

Jupe
4
1.5
1.5
3

Dessy
2
1
3
4

Rj
24
24
17
35

Rj2
576
576
289
1225
Total = 2666







χ2r = 10.375

Wilayah kritis : χ20.05(3) = 7.815

Keputusan : Tolak H0 karena χ2r > χ20.05(3)

Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5%, dari data yang ada sudah ada cukup bukti bahwa ada perbedaan signifikan antara kompetensi BALON legislatif dari partai Padi Sejahtera berdasarkan assesment test.

 Referensi: Internet/google

1.https://slideplayer-info.cdn.ampproject.org/v/s/slideplayer.info/amp/1902741/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=16521821286141&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fslideplayer.info%2Fslide%2F1902741%2F

2.https://www.sebuahutas.com/2021/02/rumus-uji-cochran-q-test-untuk.html?m=1

3.http://febristories.blogspot.com/2020/04/uji-friedmann-k-sampel-perhitungan.html?m=1



.


Postingan populer dari blog ini

PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL

ANALISA REGRESI DAN KORELASI LINEAR BERGANDA

PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR